Serangga Tomcat (kumbang Paederu) merupakan sejenis serangga yang sangat beracun bisa menyebabkan kulit menjadi merah, bengkak dan melepuh bila terkena lendir dari tomcat. Tomcat sebenarnya serangga yang bisa menguntungkan bagi petani, hal ini disebabkan tomcat adalah jenis predator (pemakan) serangga lain seperti hama wereng dan serangga hama lainnya. Tetapi sayangnya bila tomcat kekurangan makanan maka akan bertebaran kemana-mana termasuk mendekati rumah penduduk.
Mengenal lebih dekat dengan Tomcat, Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Aunu Rauf menjelaskan bahwa Tomcat sejenis kumbang dengan nama ilmiah Paederus fuscipes, termasuk kedalam Ordo Orthoptera dan Famili Staphylinidae. Dalam bahasa Inggrisnya disebut rove beetle atau kumbang penjelajah yaitu kumbah yang suka berkelana yang selalu aktif berjalan-jalan. Tomcat berukuran panjang 7 -10 mm dan lebar 0,5 hingga 1,0 mm dengan warna hitam pada bagian kepala, sayap berwarna biru kehitaman lalu bagian toraks dan abdomen berwarna orange atau merah (disinyalir warna orange/merah tersebut sebagai tanda atau sinyal bahwa kumbang tomcat beracun bagi musuh-musuhnya).
Tomcat berkembang biak di dalam tanah yang lembab bisa pada sawah, daerah rawa dan juga hutan, setelah dewasa tomcat keluar dari dalam tanah dan hidup pada tanaman. Tomcat pada siang hari menjalani siklus hidupnya dengan menyusuri tanaman untuk mencari mangsa yang berupa hama-hama. Pada malam hari Tomcat juga masih aktif terbang dan tertarik dengan cahaya lampu yang terang. Tomcat takut pada sinar matahari langsung meskipun dia suka pada cahaya lampu.
Menurut pakar Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Hari Sutrisno yang mengatakan bahwa serangga tomcat beracun yang menyerang bagian kulit tetapi tidak menimbulkan kematian, hanya akan mengakibatkan kulit gatal, melepuh seperti halnya terkena luka bakar dan bisa mengeluarkan cairan.
Untuk Mengobati bila terkena Lendir Racun Tomcat maka bisa mencuci bagian kuliat yang terkena dengan air sabut untuk bisa sedikit menetralisir racun dari tomcat tersebut. Selanjutnya sebagai pengobatan tambahan dengan memakaikan salep Hydrocortisone 1 persen, atau salep Betametasone dan antibiotik Neomycin Sulfat 3 kali sehari, atau dengan salep Acyclovir 5 persen.
Cara Menghadapi Serangga Tomcat yang lendirnya beracun ini, bila daerah anda merupakan bagian dari banyaknya hidup tomcat maka menurut Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Prof dr Tjandra Yoga Aditama adalah sebagai berikut :
- Hindari terkena lendir Tomcat karena lendir tersebut beracun yang bisa mengakibatkan kulit melepuh, dan bila tomcat menempel pada kulit tubuh maka siram menggunakan air hingga pergi.
- Jangan memukul ataupun memencet Tomcat, hal ini bila tomcat di pukul/pencet maka bisa terkena lendir dari tomcat yang sangat beracun.
- Bila terkena lendir racun tomcat maka aliri dengan air agar racun akan terbawa air tersebut, lalu ke puskesmas/klinik atau rumah sakit untuk pemeriksaan kepada dokter yang ahli di bidangnya.
- Pangkas dan potong tanaman yang menjulur berlebihan di dekat rumah hal ini untuk menghindari tomcat dikarena tanaman merupakan sarangnya.
- Tutup jendela dan area terbuka dari rumah agar tomcat tidak bisa masuk kedalam rumah dan jaga agar anak-anak tidak bermain di daerah terbuka yang mudah kena racun tomcat.
Mengenal lebih dekat dengan serangga Tomcat sebagai upaya langkah awal yang baik dalam pencegahan untuk menghindari terkena lendir racun dari serangga predator tersebut. Semoga pembahasan Tomcat Serangga Beracun disertai Cara Menghadapi dan Mengobati Racun Tomcat tersebut diatas mampu menjadi wacana yang berguna untuk sekarang dan juga di kemudian hari.
0 comments:
Post a Comment